sadarkah kalian ketika kita memiliki orang tua lengkap yaitu ayah dan ibu, kalian masih berani membantah mereka, dan jauh dari mereka? mungkin ada yang bilang ya ada juga yang bilang tidak. semua manusia memiliki pendapatnya masing-masing.
aku hanya ingin berbagi cerita dan memberi sedikit masukan terhadap kalian yang masih suka membantah kedua orang tua dengan kasar. ya. dulu aku pernah mengalami hal tersebut ketika aku masih memiliki keduanya. ketahuilah aku menyesal luar biasa parnah berlaku seperti itu ketika aku kehilangan ayahku.
pagi itu aku marah karna ayahku sangat bawel saat membangunkanku. aku berteriak.kesal. setelah aku bangunpun hingga jalan menuju sekolah aku sama sekali tak berbicara dengan ayahku. karna aku merasa kesal dengan dia yang hari itu begitu ributnya membangunkanku. dan marah-marah tidak seperti biasanya. sesampainya disekolah aku sama sekali tidak ingin memikirkannya, aku hanya ingin belajar dan bersenang-senang bersama teman-temanku. tertawa lepas tanpa memikirkan apa yang terjadi pagi itu. tanpa di sangka-sangka, kabar buruk ku dengar siang hari ketika seluruh laki-laki sedang melaksanakan shalat jumat. aku melihat handphoneku yang penuh dengan missed call dari ibuku, lalu aku telepon balik dan ternyata ibuku mengankat telepon sambil terisak dan memberi tahuku bahwa ayahku telah pergi untuk selama-lamanya. aku pun tak kuasa menahan tangis yang luar biasa dan membuat bingung orang-orang yang ada disekitarku saat itu. sejak hari itu aku merasa sangat bersalah atas kelakuanku terhadap kedua orang tuaku terutama pada ayahku.
dulu aku juga memiliki kasus dengan ibuku, aku pernah pacaran sama orang yang sama sekali gak disetujui dengannya bahkan keluargaku tak ada yang mau menerimanya, sampai suatu hari entah tepatnya kapan aku lupa iya marah besar padaku dan membuatku harus memilih mau tinggal dirumah atau pergi dan tidak akan pernah menjadi anaknya lagi, aku pun memilih untuk meninggalkannya dan menuruti kata-kata ibuku, karna sesayang apapun aku pada seseorang tidak akan pernah aku mempertahankannya dan menjauh dari ibuku. tidak akan pernah. karna ibuku lebih penting dalam hidupku, dia yang melahirkan , menjaga, dan merawatku hingga tumbuh seperti sekarang ini.
ya begitulah.
dulu saat aku memiliki kedua orang tuaku secara utuh aku memang pernah merasa iri terhadap orang-orang disekelilingku yang memiliki orang tua yang memberikan semua apa yang anaknya minta, semua harta atau apapun. saat itu aku belum mengerti keadaan keluargaku yang jauh dengan mereka, mereka yang kaya raya. bahkan aku sempat iri dengan saudaraku sendiri, yang bisa memiliki segala-galanya. dan aku tidak bisa seperti itu. sering kali aku mengamuk aku merengek. aku tidak mau mengerti perasaan mereka saat itu. namun seiring dengan berjalannya waktu aku sadar. aku bukan mereka. aku dan keluargaku demikian apa adanya. tidak seharusnya aku iri kepada mereka. aku seharusnya mensyukuri itu semua. aku harusnya bersyukur masih dapat merasakan kasih sayang kedua orang tua dan hidup normal disebuah rumah yang layak untuk ditempati. ya dengan kata lain berkecukupan. tidak kekurangan. tidak seharusnya aku membuat orang tuaku menangis dan teriak didalam hati mereka karna rengekanku akan hal-hal konyol yang ingin aku miliki. kini perasaan iri yang dulu pernah ada sudah berubah total. aku justru teramat sangat kesal jika melihat orang yang membantah orang tua mereka dan berteriak tidak karuan kepada mereka. dan saat itu aku berfikir apa mereka pernah membayangkan betapa sedih dan menyesalnya setelah kita kehilangan salah satu dari mereka atau bahkan keduanya. tidakkah mereka pernah berfikir seperti itu sekejap saja?
perasaan iri itu memang masih ada dalam diriku ketika melihat orang lain, tetapi itu terjadi hanya ketika aku melihat seorang anak yang masih memiliki ayah dan mereka bergandengan tangan. tertawa begitu akrabnya. ya aku belum pernah seperti itu dengan ayahku kecuali saat aku kecil, mungkin aku sering seperti itu, hanya saja aku belum dapat menyadari kebahagiannya dan kenangan itu sama sekali tak pernah muncul diotakku. aku ingin sekali mengingat semua kejadian yang terjadi padaku saat aku kecil dulu. masa-masa yang menurutku sangat membahagiakan.
sejak kepergian ayahku, lama-kelamaan akupun akrab dengan ibuku, aku menjadi orang yang lebih terbuka dengannya, begitu juga dengannya. kadang hubungan kami jadi seperti 2 orang bersahabat bukan seperti ibu dan anaknya yang pada umumnya enggan untuk membicarakan masalah-masalah yang dialami kepada ibunya. tapi sekarang tidak lagi.
pada intinya postinganku kali ini hanya ingin mengingatkan..
ORANG TUA ADALAH ORANG PALING BERHARGA DALAM HIDUP KITA DAN TAK AKAN PERNAH TERGANTIKAN OLEH SIAPAPUN. JANGAN PERNAH MENYAKITI HATI MEREKA SEKESAL APAPUN KITA PADA MEREKA. JANGAN PERNAH BERTERIAK KEPADA MEREKA. JANGAN PERNAH MENENTANG APA YANG MEREKA PERINTAHKAN KEPADA KITA (TERKECUALI ORANG TUA YANG SELALU MEMAKSAKAN KEHENDAKNYA, TAPI TETAP TIDAK BOLEH MENOLAK DENGAN KERAS. TOLAK DENGAN CARA YANG BAIK, DENGAN MENUNJUKAN APA YANG KAU KEHENDAKI DAN DAPAT KAU JALANI DENGAN BAIK) BUATLAH MEREKA BAHAGIA!
renungkan ini.. jangan sampai menyesal setelah kau kehilangan orang tuamu..
-----------------------
sering kali ada pertanyaan "saat orang tuamu dan pacarmu tenggelam mana yang akan kau selamatkan lebih dulu?"
aku selalu menjawab "orang tua"
masih juga nanya kenapa?
"jelas saja, orang tua itu gak akan pernah ada penggantinya sampai kapanpun juga."
bagaimana dengan kalian? :)
Minggu, 11 Maret 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
feel free to leave comment :)