aku punya satu hal kesukaan yang agak sulit untuk dijalankan seorang diri. yaitu naik gunung. aku menyukai hal tersebut saat aku duduk di bangku SMP, karena saat itu memang ada program camping setiap tahunnya. aku merasa tenang dan senang berada dipegunungan, meskipun sesekali aku merasakan sakit tapi aku lebih merasa sehat disana. bahagia lebih tepatnya. aku bisa melupakan sekejap segala masalah yang ada. memandangi alam dari ketinggian. dan menghirup udara yang luar biasa sejuk. dan saat aku lulus dari SMP aku belum pernah lagi mendaki gunung karena aku tidak menemukan teman yang memiliki hobby tersebut. sekarang aku sudah kuliah semester 3 aku menemukan teman-teman yang menyukai hal tersebut dan aku luar biasa senang. aku ingin sekali mendaki gunung bersama mereka. merasakan sejuknya udara dan menatap keindahan alam dari ketinggian tanpa terganggu oleh kendaraan , bangunan, atau benda apapun kecuali tanaman. aku sangat menantikan hal tersebut. tapi satu hari aku merasa teramat sangat kesal. ketika mereka bilang "gak usah ikut ya, lo aja gak kuat dingin kan". aku diam sejenak saat mendengar kata-kata tersebut. Ya. beberapa waktu lalu aku memang mengalami kedinginan hebat dan menyebabkan aku tidak mampu menopang tubuhku sendiri. dan aku sadar kondisiku memang melemah akhir-akhir ini. tapi kata-kata tersebut membuatku merasa diremehkan. dan secara tidak langsung seperti dibilang "ah gak usah ikut, nanti malah nyusahin dan bikin orang khawatir". gak bisakah kalian kasih kesempatan? aku benar-benar ingin merasakan hal tersebut sekaliii lagi. merasakan udara sejuk dan aku ingin sekali melihat padang Edelweiss, tempat yang selama ini hanya mampu aku lihat di film, dan foto-foto yang aku temukan di internet juga milik beberapa senior/temanku yang pergi mendaki gunung.
kalian pernah dengar tidak? seseorang yang sakit parah ataupun mentalnya sedang down saat diajak mengerjakan hal yang sangat ia sukai orang itu akan merasa sehat total dan bahagia.
aku tahu yang kalian fikirkan mungkin kalian takut terjadi sesuatu kepadaku, maka tidak memperbolehkanku untuk ikut dengan alasan agar aku aman atau mungkin kalau aku boleh berfikiran jahat kalian tidak ada yang mau disusahkan saat pendakian. entahlah... salah seorang juga bilang aku harus memikirkannya matang-matang dengan apa yang ingin aku lakukan. aku semakin kesal. namun aku tidak pernah bisa mengungkapkan kekesalanku itu langsung dihadapan orang tersebut.
rahangku mengeras. aku benar-benar menahan amuk karena aku tak mungkin marah kepada mereka. mereka tidak salah. aku tahu niat mereka baik. tapi aku sama sekali merasa dipandang sebagai orang yang benar-benar lemah. bahkan aku tak dibiarkan mencobanya terlebih dahulu. aku kesal.
aku berteriak dalam diam.
aku menangis dalam senyumku.
masih kau tanya kenapa???
0 komentar:
Posting Komentar
feel free to leave comment :)