Demensia Akibat Kondisi Medik Umum Lainnya
DSM-IV-TR menyebutkan beberapa tipe demensia lain sesuai penyebab-penyebab spesifiknya, yaitu yang diakibatkan oleh: 1) penyakit HIV, 2) Trauma Kepala, 3) Penyakit Parkinson, 4) Demensia Akibat Penyakit Huntington, 5) Demensia Akibat Penyakit Pick, dan 6) Demensia Akibat Penyakit Creutzfeldt-Jakob.
a. Penyakit HIV
Hendaya ini tampaknya terlepas dari infeksi-infeksi lain yang menyertai HIV. Dengan kata lain, infeksi HIV itu sendirilah yang tampaknya bertanggung jawab atas terjadinya hendaya neurologis tersebut (Bourgeois, dkk, 2003). Gejala-gejala awal demensia akibat HIV adalah kelambanan kognitif, atensi yang terhendaya, dan kelupaan. Penderita juga cenderung tampak kikuk memperlihatkan gerakan-gerakan repetitif seperti tremor dan tungkai lemah, dan menjadi apatis serta menarik secara sosial (Navia, 1990).
Seperti halnya demensia akibat penyakit Parkinson, penyakit Huntington, dan beberapa penyebab lainnya, demensia akibat HIV kadang-kadang disebut subcortical dementia (demensia subkortikal), karena terutama mempengaruhi daerah yang lebih dalam di otak, di bawah lapisan luar yang disebut korteks (Bourgeois, dkk, 2003). Pembedaan antara ”kortikal” (termasuk demensia tipe Alzheimer) dan ”subkortikal” penting karena ekspresi demensia pada kedua kategori ini sangat berbeda. Afasia, yang melibatkan hendaya dalam ketrampilan berbahasa, muncul di kalangan penyandang demensia tipe Alzheimer tetapi tidak muncul di kalangan penyandang demensia subkortikal. Sebaliknya, penyandang demensia subkortikal lebih cenderung mengalami depresi berat dan kecemasan dibanding penyandang demensia tipe Alzheimer. Secara umum, ketrampilan motorik, termasuk kecepatan dan koordinasi, terhendaya lebih awal pada penyandang demensia subkortikal. Pola-pola hendaya yang berbeda itu dapat diatribusikan pada daerah otak yang berbeda yang dipengaruhi oleh penyakit ini.
b. Trauma Kepala
Cedera kepala yang juga mencederai otak, yang biasanya disebabkan oleh kecelakaan dapat mengakibatkan hendaya kognitif baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Kehilangan ingatan merupakan gejala yang paling lazim dijumpai (Lipton dan Weiner, 2003).
c. Penyakit Parkinson
Parkinson adalah penyakit otak degeneratif yang mempengaruhi sekitar 1 di antara setiap 1.000 orang di seluruh dunia (Freedman, 1990). Penderitanya cenderung memiliki postur tubuh bungkuk, gerakan tubuh yang lamban (yang disebut bradykinesia), tremor, dan cara berjalan yang tersentak-sentak. Suara mereka juga terpengaruh. Mereka biasanya berbicara dengan nada monoton dan lirih. Perubahan dalam gerakan motorik juga merupakan akibat kerusakan dalam saluran-saluran dopamin. Karena dopamin terlibat dalam gerakan yang kompleks, berkurangnya neurotransmitter ini membuat penderita penyakit ini semakin tidak mampu mengontrol gerakan ototnya, yang menimbulkan tremor dan lemah otot.
Sebagian orang dengan penyakit Parkinson mengembangkan demensia (La Rueum 1992); estimasi konservatif menetapkan angka dua kali lebih tinggi dibanding yang ditemukan di antara populasi secara umum (Cibb, 1989). Pola hendaya individu-individu ini cocok dengan pola umum demensia subkortikal.
d. Demensia Akibat Penyakit Huntington
Penyakit Huntington ialah penyakit genetik yang pada awalnya mempengaruhi gerakan motorik, biasanya dalam bentuk chorea, yaitu gerakan anggota badan (lengan dan tungkai) di luar kehendak (Folstein, dan Brandt, 1990). Penderita penyakit Huntington dapat hidup selama 20 tahun setelah tanda-tanda pertama penyakit ini muncul, meskipun seringkali dibutuhkan perawat yang cakap selama tahap-tahap akhirnya. Seperti halnya penyakit Parkinson, hanya sebagian penderita penyakit Huntington yang memperlihatkan gejala-gejala demensia (20%-80%) meskipun sebagian peneliti percaya bahwa semua penyakit Huntington pada akhirnya akan mengembangkan demensia bila umur mereka cukup panjang (Edwards, 1994).
e. Demensia Akibat Penyakit Pick
Penyakit pick adalah sebuah kondisi neurologis yang jarang, yang menimbulkan demensia kortikal yang serupa dengan dengan demensia akibat penyakit Alzheimer. Perjalanan penyakit ini diyakini berlangsung antara 5 sampai 10 tahun, meskipun penyebabnya sampai saat ini belum diketahui (McDaniel, 1990). Seperti penyakit Huntington, penyakit Pick biasanya muncul relatif awal (pada umur 40-an atau 50-an)dan oleh karenanya dianggap sebagai salah satu contoh presenile dementia.
f. Demensia Akibat Penyakit Creutzfeldt-Jakob
Penyakit Creutzfeldt-Jakob diyakini hanya menimpa satu di antara setiap satu juta individu (Edwards, 1994). Sebuah perkembangan yang patut diwaspadai dalam studi penyakit ini adalah keberadaan temuan 10 kasus dari sebuah varian baru yang mungkin berhubungan dengan bovine spongiform encephalopathy yang lebih dikenal dengan sebutan ”mad cow disease” (penyakit sapi gila) (Smith dan Cousens, 1996). Temuan ini mengakibatkan pelarangan ekspor daging sapi dari Inggris karena penyakit ini bisa ditularkan dari ternak yang terinfeksi kepada manusia. Kami belum mendapatkan informasi definitif tentang kaitan antara penyakit sapi gila dan bentuk baru penyakit Creutzfeld-Jakob.
Sabtu, 13 Maret 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
feel free to leave comment :)